Sastra Lisan Bima


Jenis-Jenis Sastra Lisan Bima

 
1.      Kapatu Mbojo
Patu Mbojo(Pantun Bima)  adalah jenis sastra lisan Bima yang masih berkembang sampai sekarang, dari pelosok desa sampai masyarakat kota. Dalam proses sosialisasi masyarakat, seperti acara perkawinan, menanam padi atau menanam bawang dan kegiatan lain yang menyangkut hiburan masyarakat, pantun Bima memiliki porsi tertentu. Dalam syair Rawa Mbojo (Lagu-lagu berbahasa Bima)  yang menggunakan biola, gambus, atau gabungan biola dan gambus, biola ketipung, syair lagu yang mereka gunakan adalah pantun. Di samping itu pantun Bima di pergunakan dalam situasi tertentu, seperti untuk menasehati anak bagi orang tua, penganten baru sebagai pembekalan dalam membina hidup baru, dilakukan dirumah dalam jumlah yang terbatas oleh orang tua terentu.

Sastra Lisan Sumbawa



Jenis-Jenis Sastra Lisan Sumbawa


1.      Lawas
Etnis Sumbawa (Samawa) mempunyai karya sastra lisan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sejak zaman dahulu, salah satunya dalam bentuk puisi lisan. Puisi lisan yang dikenal dengan nama lawas merupakan media komunikasi dan ekspresi bagi masyarakat pemiliknya. Lawas sebagai fenomena budaya merupakan cerminan dari nilai-nilai yang hidup pada masyarakat di zamannya, karena itu nilai budaya tersebut sangat bersifat kontekstual. Lawas ini dibagi menjadi beberapa macam:

Analisis Nilai Karakter dalam Cerita Rakyat Sasak ”Datu Keling Datu Dehe”

I.            PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap suku bangsa yang hidup dengan kebudayaannya masing-masing selalu memiliki mitos atau cerita rakyat yang berupa folklor ataupun babad dan dongeng suci mengenai penciptaan alam semesta, tokoh-tokoh yang dianggap suci, dan cerita-cerita rakyat yang dianngap memiliki nilai-nilai luhur dalam sebuah budaya dianut dan lakukan secara berkelangsungan dan turun temurun.

MONOLOG KEDAMAIAN BISIKAN ANGIN MALAM

Seorang durjana menikmati tiada
dari titian semesta yang memenjarakan asa
Airmatanya berbait doa, bersenandung
mengandung syair cinta — sirna.

MENJELANG PURNAMA



Lentik bulu matanya masih disimpan dalam tidur. Ia tak bergerak, bahkan ketika aku membelai rambutnya yang tergerai berantakan. Wajahnya masih menyisakan lelah setelah tangis yang nyaris tak kunjung padam semalam. Aku tahu benar, rasa sakit yang menumpahkan air matanya tak berasal dari luka badan mana pun. Ia hanya merasakan pedih yang baru dikenalnya saat itu, ketika mendadak aku sengit beradu tatap dengan wanita yang merasakanku sepanjang hidupnya.

Karnaval Biota Segare Lauk - Core Even Bau Nyale (Festival Putri Mandalika 2014)



Seperti tahun-tahun sebelumnya, pesta rakyat Bau Nyale di Lombok Tengah ini dikemas sebagai event pariwisata Pemda Kabupaten Loteng yang dipusatkan di pantai Seger, Lombok Tengah, sekitar 60 Km arah Tenggara dari Kota Mataram.

22

ulang tahunku mendua rasa
bahagia dan dilema
rasa seolah permainkan asa
mencinta dan dicinta
atau sendiri saja

MARET

maret tanggal satu
tepatnya malam minggu
aku masih menghitung kalender di dinding kamarku
semakin dekat
hari itu—kelahiranku