Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Sejarah Sasak: Perlawanan Terhadap Pemerintah Belanda



Sampai akhir pemerintahannya di Pulau Lombok – Maret 1942, Belanda mendapat perlawanan berkali-kali dari rakyat yang meraa tidak puas dan merasa kehormatannya tersinggung, sedangkan mereka merasa di pihak yang benar. Dan demi kebenaran mereka bertekad fisabilillah. Yang terpenting dan yang tidak kurang merepotkan pemerintah Belanda, antara lain:

Sesenggak Sasak



Sesenggak dalam bahasa Indonesia berarti Peribahasa. Dalam kehidupan masyarakat suku Sasak yang ada di pulau Lombok pun terdapat banyak peribahasa. Di bawah ini ada beberapa sesenggak beserta artinya dalam bahasa Indonesia.

Karnaval Biota Segare Lauk - Core Even Bau Nyale (Festival Putri Mandalika 2014)



Seperti tahun-tahun sebelumnya, pesta rakyat Bau Nyale di Lombok Tengah ini dikemas sebagai event pariwisata Pemda Kabupaten Loteng yang dipusatkan di pantai Seger, Lombok Tengah, sekitar 60 Km arah Tenggara dari Kota Mataram.

Tari Gandrung Sasak Lombok


Tari Gandrung Sasak Lombok. Gandrung rembak berarti gandrung banyak, maksudnya tari gandrung yang ditarikan oleh beberapa orang penari.

Pada awalnya gandrung adalah seni pertunjukan rakyat yang hidup berkembang di tengah-tengah masyarakat Lombok. Ditampil­kan di arena terbuka yang dikelilingi penonton, dengan waktu penyajian yang panjang yaitu lebih kurang 3 jam, gerakan-gerakan­nya bersifat improvisasi meskipun terdapat gerak-gerak tertentu yang menjadi ciri khas gerak pada tari tersebut, yaitu ngindang, gabor seriak, ngecok, dan tindak barong. Ditarikan seorang penari laki-laki yang berbusana wanita.

Untuk mengangkat tad gandrung pada panggung prosenium, pada tahun 1991 diadakan penataan tari gandrung oleh Abdul Hamid dan Dra. Luh Putu Sari Ekayani dengan menambah jumlah penari menjadi 5 orang penari wanita dan diberi nama Gandrung Rembak, dengan waktu penyajian 7 menit.