KEHIDUPAN YANG MEMUAKKAN

Aku tak bangga dilahirkan
di bumi yang berantakan,
di atas tanah air
yang gersang, kekeringan.

Aku tak bangga dilahirkan
di dalam keluarga yang hancur berantakan,
penuh tekanan
dengan ego dan arogan setiap orang.

Apalah artinya seseorang?
Bagiku hanya istilah nisbi yang dipertamengkan.
Seseorang mengaku mulia di dunia,
namun paling hina pada kenyataannya.

Apalah artinya perdamaian?
Damai itu takkan pernah ada.
Karena, sudah menjadi kodrat manusia
hanya akan saling membunuh antar sesama,
saling menyingkirkan,
saling menginjak, saling membuang,
saling berperang.

Apalah artinya kehidupan?
Kedamaian? Heeh...Jangan mimpi kawan.
Egoisme dan keserakahan kan membuat kita saling menikam.
Yang membunuh kan terbunuh.
Dendam kan selalu ada dalam setiap perselisihan.
Membunuh atau dibunuh.
Menyingkirkan atau disingkirkan.
Berkuasa atau dikuasai.
Menginjak atau terinjak,
kau tinggal pilih saja, mana
jalan terbaiknya
untukmu



By Fan

MAAF TUHAN

Maaf Tuhan,
aku sudah kelewatan
melanggar hukumMu, acuhkan diriMu.
Semua karena tipu daya setan.

Maaf Tuhan,
aku tak bisa bertahan
menghadapi cobaan dan godaan
setan dan iblis yang penuh dendam
pada kami manusia keturunan Adam.

Maaf Tuhan,
ku tak tau kan sampai kapan
semua ini kan berjalan.
Tubuhku terus bermandikan
dosa-dosa yang berhamburan
yang mungkin hingga ku terbungkus kafan.



By Fan

BERGUMUL DENGAN PELUH

Sejenak aku merenenung.
Dalam peluh basah keringat tubuhku,
dalam ruangan ini,
dalam hati ini.

Sejenak aku berfikir.
Apa yang akan terjadi setelah ini,
nikmat ini.

Sebuah hubungan, sebuah keintiman.
Tapi orang bilang itu terlarang.

Selalu kurasa berat dalam hati,
kala semburan hangat itu merasuk ke dalamnya.
Berfikir aku apa yang akan terjadi selanjutnya,
dari nikmat dunia yang hanya sejenak saja.

Sejenak aku tersadar,
tapi aku telah terbakar dalam gejolak nafsu yang membara,
yang kurasa harus kuselesaikan saja secepatnya.

Sejenak aku berfikir.
Biarlah saja dulu kali ini.
Walau ku tak tau mungkin kan terulang lagi, atau tidak.
Yang penting kini, kali ini kami menikmati.
Resiko, pikirkan saja nanti.




By Fan

UNTUK YANG TERSAYANG

Sayang...
Sayang sekali sungguh sayang
terlalu sayang.

Sayang...
Sayang seribukali sayang,
sangat sayang
sekali sayang hilang
karena terlalu sayang.

Sayang...
Sayang selalu sayang.
Namun sayang sekali sayang,
sayang sebelah sayang yang disayang.

Sayang...
Sayang sungguh sayang, sayang
sekali menyayang tanpa disayang.

Sayang...
Sayang ya sayang habis terbuang.
Sayang yang sudah diberi sayang
untuk yang tersayang


By Fan