PEMAIN :
1.
IBU
2.
ANAK (GADIS)
SETTING :
RUMAH DENGAN
HALAMAN DAN TEMPAT DUDUK (BANGKU PANJANG) UNTUK BERSANTAI
LAMPU MENYOROT HANYA DARI SEBELAH SISI PANGGUNG MENGGAMBARKAN
KEADAAN SENJA.
ADEGAN 1
KALA
SENJA ITU IBU DAN ANAK GADISNYA SEPERTI BIASA DUDUK DI BANGKU PANJANG DEPAN
RUMAHNYA. MEREKA TENGAH MENATAP SENJA MENUNGGU, MENANTI SESEORANG YANG TELAH
LAMA DINANTI.
SETELAH
LARUT DALAM DIAM BEBERAPA SAAT, SANG ANAK MEMULAI PEMBICARAAN.
ANAK
Ibu...Jangan kau ceritakan
lagi apa pun tentang Ayah.
IBU
Kenapa?
ANAK
(SAMBIL
MEMANDANG KE ARAH LANGIT SENJA) karena Ayah
tak pernah datang, dan ku kira ia memang tak akan pernah datang.
IBU
(TENANG/DATAR)
Ayahmu berjanji akan
datang saat senja.
ANAK
(AGAK
MENINGGIKAN NADA BICARA) Sudah
tak terhitung lagi jumlah senja yang kita lalui..di sini..tempat ini...sedari
dulu waktu aku masih dalam kandungan
hingga kini, namun Ayah
tak jua datang.
IBU
(TETAP
TENANG SEDIKIT PARAU) Ayahmu
lelaki yang baik. Ia akan datang, ia pasti datang menepati janjinya.
ANAK
(TERUS
MENCECAR) kenapa Ayah berjanji akan
datang saat senja? Kenapa tidak pagi
atau siang saja?
IBU
Karena
senja bukan akhir, ia adalah permulaan sebuah hari.
ANAK
(SEDIKIT
EMOSI) Haaaaah....Sudahlah! Aku tak
mengerti maksud perkataan Ibu
itu. (BERLALU MASUK KE DALAM RUMAH)
IBU MASIH DUDUK DI HALAMAN RUMAH MENATAP SENJA DENGAN
SEJUTA HARAP YANG TERPANCAR DARI SOROT MATANYA. SANG ANAK KELUAR LAGI DARI DALAM RUMAH DAN BERDIRI DI DEPAN PINTU, IA MELIHAT
IBUNYA YANG SEDANG DUDUK ITU SEOLAH IA AKAN MENGHAMPIRINYA NAMUN IA URUNGKAN
NIATNYA.
BARU SAJA SANG ANAK AKAN MASUK KEMBALI KE DALAM RUMAH, IBUNYA MEMANGGIL:
IBU
(SAMBIL MELAMBAIKAN TANGAN PADA ANAKNYA) Duduklah
sini!
SANG ANAK KEMUDIAN DATANG MENGHAMPIRI IBUNYA, LALU
DUDUK DI SAMPINGNYA. MEREKA TERDIAM SEJENAK SEMBARI TETAP MENATAP KE ARAH
SENJA.
IBU
Tidak rindukah kau pada Ayahmu?
ANAK
Rindu…Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi.
IBU
(MENATAP TAJAM PADA ANAKNYA) Kenapa?
ANAK
(DIAM SEJENAK) Karena aku tak lagi menganggap Senja
sebagai Ayahku, bagiku dia hanyalah lelaki yang menitipkan sperma pada Ibu.
IBU
Kau tak yakin Ayahmu akan
datang?
ANAK
Maaf Bu, aku bahkan tak
yakin Ayah masih ingat pada kita
IBU
(AGAK PARAU) Kau tak akan
bicara seperti itu saat kau dapati Ayahmu datang kala senja.
MEREKA BERDUA SALING
BERTATAPAN, MATA IBU SEOLAH-OLAH AKAN MENANGIS.
IBU
(MEMALINGKAN MUKA)
Tinggalkan Ibu sendiri! (SAMBIL MENGUSAP AIR MATANYA)
DENGAN LANGKAH BERAT SANG
ANAK MELANGKAH MASUK KE DALAM RUMAH.
(LAMPU MATI)
ADEGAN 2
IBU DUDUK SEPERTI BIASA DI
DEPAN RUMAH, TETAP SEMBARI MENATAP SENJA. DARI ARAH LUAR ANAKNYA DATANG DENGAN
PAKAIAN RAPI, LALU DUDUK DI SAMPING
IBUNYA.
ANAK
Aku diterima bekerja di
sebuah perusahaan di kota. Aku berencana akan tinggal disana, dan ku harap Ibu
mau ikut bersamaku tinggal di kota.
IBU
Ibu masih ingin menunggu
Ayahmu di sini, di rumah ini setiap senja.
ANAK
Dimanapun itu kita akan
tetap menikmati senja yang sama.
(IBU TERDIAM SEMBARI
TERSENYUM DAN TETAP MENATAP KE ARAH SENJA)
ANAK
Ibu bisa menikmati senja
bersamaku. (MENCOBA MEMBUJUK)
IBU
Ibu hanya ingin menunggu
Ayahmu disini, di rumah ini.
ANAK
(BERDIRI, KEMUDIAN
MELANGAKAH SEDIKIT MAJU DENGAN EMOSI) Mengapa Ibu harus menunggunya seperti
ini? Menunggu seseorang yang tak jelas dan tak pasti kapan ia kan kembali. Dia
sudah lupa dengan kita, dan ku pikir ia memang sudah lupa dengan kita. Coba ibu
pikirkan, sedari dulu waktu aku masih dalam kandungan hingga kini aku
dewasa, sudah bertahun-tahun lamanya ia tak pernah kembali ke rumah ini. Bahkan
aku sendiri tak pernah tau wajahnya (DIAM SEJENAK). Ku pikir sebaiknya Ibu
menikah lagi dan melupakan lelaki tidak bertanggung jawab itu.
IBU
(MARAH, LALU BERIDIRI MENDEKATI ANAKNYA
DAN MEMBENTAK) Pakai otakmu...!!!!
(BERBALIK MENINGGALKAN ANAKNYA SAMBIL
MENANGIS MASUK KE DALAM RUMAH)
SANG ANAK KAGET TERHERAN-HERAN DENGAN
APA YANG DIKATAKAN IBUNYA, KEMUDIAN IA DUDUK DENGAN GELISAH MENUNGGU IBUNYA
KELUAR.
(LAMPU REDUP FOKUS PADA ANAK)
ANAK
Ya Tuhan... Apa yang barusan aku katakan. Aku tak seharusnya berkata itu
pada ibu.
Ibu maafkan aku. (SEDIKIT
MENANGIS)
SESAAT KEMUDIAN IBU KELUAR DAN BERDIRI
DI DEPAN PINTU MELIHAT ANAKNYA.
ANAK
(BERLARI MENDEKATI IBUNYA LALU
MEMELUKNYA) Ibu maafkan aku...!!! (SAMBIL MENANGIS DALAM PELUKAN IBU)
IBU
(MELEPAS PELUKANNYA DAN DENGAN TANGANNYA
MEMEGANG DAGU MENGANGKAT WAJAH ANAKNYA) Ayahmu terlalu bersih. Ibu tidak
mungkin bisa menggantikannya dengan orang lain. (DIAM SEJENAK SALING
BERPANDANGAN) Jangan lagi berpikir untuk mencari orang lain sebagai pengganti
Ayahmu. Karena Ibu yakin Ayahmu akan datang pada suatu senja.
SANG ANAK MENGANGGUK PERLAHAN KEMUDIAN
KEMBALI MEMELUK IBUNYA.
(LAMU PERLAHAN MATI)
ADEGAN 3
SUDAH 2 TAHUN BERLALU, SANG
ANAK TINGGAL DAN BEKERJA DI KOTA, IA PULANG HANYA SESEKALI MENJENGUK IBUNYA.
SORE ITU SEPERTI BIASA, IBU TETAP DUDUK DI DEPAN RUMAH MENATAP SENJA. SANG ANAK
DATANG DARI ARAH LUAR MEMBAWA MENGHAMPIRI IBUNYA. IA LALU DUDUK BERDERET
MENATAP SENJA BERSAMA IBUNYA. SETELAH BEBERAPA SAAT DALAM KEBISUAN, SANG ANAK
MEMECAH KEHENINGAN.
ANAK
Ibu… aku kan sudah bekerja,
aku pun sudah dewasa..bukan remaja lagi.
IBU
Lalu?
ANAK
Aku…ingin menikah
IBU
Sudah ada yang melamarmu?
Siapa?
ANAK
Seseorang yang sudah cukup
lama ku kenal. Dewasa, bertanggungjawab,
dan kurasa dia mencintaiku.
IBU HANYA TERDIAM TIDAK
MENANGGAPI
ANAK
Aku berharap ibu memberi
restu untukku.
IBU MASIH TERDIAM, SANG ANAK
PUN KEMBALI MEMALINGKAN WAJAHNYA KE ARAH
SENJA SEMBARI MEMAINKAN UJUNG BAJUNYA DAN JEMARINYA.
IBU
Ibu akan meresetuimu. Tapi..
kau juga harus meminta restu pada senja… Ayahmu.
SANG ANAK MELONGO
TERHERAN-HERAN.
IBU
Tinggallah dulu disini
beberapa waktu. Ayahmu pasti akan datang. Ibu yakin.
MEREKA BERDUA TERDIAM, SANG
ANAK MASIH DALAM KEBINGUNGAN AKAN SIKAP IBUNYA.
(LAMPU MATI)
ADEGAN 4
IBU MASIH DUDUK DI DEPAN
RUMAHNYA SORE ITU, MENATAP SENJA. SANG ANAK KELUAR DARI DALAM RUMAH DENGAN
PAKAIAN YANG SUDAH RAPI.
IBU
Kau mau kemana?
ANAK
Aku mau pergi. Dia sudah
menungguku.
IBU
Kau tak mau menunggu ayahmu?
ANAK
Ayah mana yang harus
kutunggu? Sudah berhari-hari aku disini, tapi ia tak jua datang. Sudahlah Bu,
jika ia memang datang aku tak mau mengenalinya sebagai ayahku.
IBU
Jaga ucapanmu! Maksudmu apa
mengatakan hal demikian?
ANAK
Sudah sepantasnya kan. Ayah
macam apa namanya yang tega meninggalkan anak dan istrinya begitu lama. Hingga
anaknya akan dipersunting orang pun ia tak ada.
IBU
Ayahmu tak seperti itu. Dia
laki-laki yang bertanggung-jawab.
ANAK
Ibu sudah mengatakan itu
berulang kali..Sejak dulu aku masih kecil. Tapi apa? Mana buktinya? Omong
kosong.
IBU
Kau anak durhaka!
ANAK
Biarlah, tak apa aku durhaka
pada orang yang telah durhaka pada keluarganya.
IBUNYA KEMUDIAN TERDIAM.
MATANYA BERKACA-KACA, AIRMATANYA NAMPAK AKAN JANTUH. SANG ANAK BERLALU
MENINGGALKAN IBUNYA. IBU MASIH DIAM MENATAP SENJA DENGAN LINANGAN AIR MATA.
IBU
(BERBICARA PADA SENJA) Kau
berjanji akan datang saat senja. Dan aku yakin kau akan datang. Aku yakin kau
tak akan melupakan cinta kita, melupakanku dan buah hati kita.
Aku akan tetap menunggumu,
sampai senja terakhir hidupku.
TAMAT
Dramanya menarik namun saya kurang paham maksudnya, maksudnya lebih jelasnya bagaimana ya? Penjelasannya tolong dikirim di email saya Rosyidasalsabilaa@gmail.com rencananya drama ini akan saya pentaskan Terimakasih :)
BalasHapuskak apakah saya boleh minta penjelasan dari penulis? tolong irim ke email saya safira.rp.13@gmail.com
HapusTERIMA KASIH
kak boleh aku minta? untuk tugas kuliah juga
Hapusemail saya giraldaputri12@gmail.com
Hapussudah saya kirimkan email. bisa dicek. terimakasih atas kunjungannya :)
BalasHapusmaaf mau tanya kok adegan 4 nya tidak ada, apakah memang hanya 4 adegan atau betul 5 adegan
BalasHapusuntuk adegan memang ada kesalahan penulisan. yang benar memang hanya 4 adegan
Hapusboleh minta linknya kh untuk tugas online saya
Hapusrencana saya jg akan mementaskannya. .
BalasHapusbila diperbolehkan, apa bisa di kirimkan penjelasan via email saya , siinyosan@gmail.com
temksh
sudah saya balas. terimakasih
HapusApa saya jg bisa minta versi lengkap nya? Smoga bisa, ini tgs yg hrus di pentaskan
Hapusdrama yang menarik, tetapi saya tudak paham maksud ceritanya, bisa deskripsikan maksud dr drama tersebut, mhn penjelasannya email: notarsono@gmail.com. terima kasih banyak
BalasHapusSaya suka dengan naskah ini tapi mohon penjelasannya karna saya kurang mengerti email: nurhasanahbw23@gmail.com
BalasHapusSaya suka dengan naskah ini tapi mohon penjelasannya karna saya kurang mengerti email: nurhasanahbw23@gmail.com
BalasHapusMaaf, penulis naskahnx sudah meninggal...
HapusTapi bila mau mementaskan cerita boleh saja...
Terima kasih...
Dramanya menarik namun saya kurang paham maksudnya, maksudnya lebih jelasnya bagaimana ya? Penjelasannya tolong dikirim di email saya bozz.saraf@gmail.com rencananya drama ini akan saya pentaskan Terimakasih :)
BalasHapusSaya izin mementaskan bila di izinkan :) terima kasih :)
BalasHapusApabila rekan2 sekalian mau mementaskan naskah ini di persilahkan...
BalasHapusDengan begitu bisa di kenang karya yg telah di buat...
Dan mohon doa nx agar almarhum di terima di sisi Allah... aamiiin...
Sebuah Naskah drama yang sangat menarik. Suatu tinjauan kehidupan sosial yang begitu mendalam. Saya pikir penulis nadkah ini lihai dalam membaca kehidupan sosial di masyarakat. Bisa minta biodata penulis naskahnya ? Kirim saja ke email saya 22Ama.feliksianus@gmail.com
BalasHapusJika di ijinkan untuk di pentaskan, nama beliau (penulis naskahnya) bisa di bacakan juga di atas panggung. Thanks.
Mantap
BalasHapusMantap
BalasHapustolong beri penjelasan tentang naskah drama ini , kenapa di akhir mash sangat menggantung
BalasHapusJalan ceritanya sudah cukup menarik.. konfliknya juga memarik hanya pada ensingnya memurut saya sedikit menggantung..
BalasHapusAssalamuaikum, mohon maav sebelumnya saya ali dari kab. Tuban. klo boleh, ijin naskah ini mau saya pentaskan mohon jika berkenan minta biodada penulisnya🙏🏻🙏🏻, disini atau ke email saya mus33047@gmail.com
BalasHapusAssalamuaikum, mohon maav sebelumnya saya ali dari kab. Tuban. klo boleh, ijin naskah ini mau saya pentaskan mohon jika berkenan minta biodada penulisnya🙏🏻🙏🏻, disini atau ke email saya mus33047@gmail.com
BalasHapusAssalamuaikum, mohon maav sebelumnya saya ali dari kab. Tuban. klo boleh, ijin naskah ini mau saya pentaskan mohon jika berkenan minta biodada penulisnya🙏🏻🙏🏻, disini atau ke email saya mus33047@gmail.com
BalasHapusUntuk mementaskan naskah ini saya harus email kemana ya untuk izinnya? Terimakasih:)
BalasHapuskak boleh tolong kirim ke email ku ga tiarasyaharani4@gmail.com
BalasHapusMantap
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusSelamat siang..
Sebelumnya saya mau ngucapin bahwa naskah nya bagus sekali. Dan saya ingin mementaskan naskah ini utk kebutuhan ujian saya. Jika boleh saya minta biodata penulisnya.
Kirim saja ke email saya kk.
bitsukookicandra10@gmail.com
Terima kasih kk
izin dipelajari dan dipentaskan nggih.
BalasHapusbercerita tentang apa drama tersebut tuliskan secara singkat dan jelas
BalasHapus1.Apa amanat yang terkandung dalam drama tersebut?
BalasHapus2.bagaimana sudut pandangnya?
3. Dan apa gaya bahasanya?
Kesimpulannya apa nih?
BalasHapusSya Suka ceritanya tpi tolong bisa diberikan pendapat mengenai janji senja
BalasHapusbiodata penulis bisa cari dimana ya mohon izin saya ingin mementaskan boleh tolong dikirim ke email saya @diana.18044@mhs.unesa.ac.id
BalasHapusBismillah... Kak apakah boleh saya dikirimkan naskahnya melalui email dalam bentuk pdf karena mau digunakan pentas drama 🙏🙏🙏
BalasHapusDramanya sangat menarik, Bisa kirimkan analisis dramanya kr email saya?
BalasHapusTermasukJenis drama apa ini dan ciri kebahasaan drama ini
Assalamualaikum
BalasHapusSelamat pagi
Sebelumnya saya mau ngucapin bahwa naskah nya bagus sekali. Dan saya ingin mementaskan naskah ini utk kebutuhan ujian saya. Jika boleh saya minta biodata penulisnya dan apa kesimpulannya.
Kirim saja ke email saya kak
endangkarina03@gmail.com
Terima kasih sebelumnya 🙏
Boleh dikirim penjelasannya min? Atau inti cerita nya ke email saya?
BalasHapusandrermdn12@gmail.com
Shalom !
BalasHapusWaoo Naskah ini sangat Bagus sekali, karena saya sebagai pembaca pun sangat terharu, dengan isi cerita yang berdasarkan realitas kehidupan.
Boleh diulas unsur kebahasaanya kak
BalasHapusUlas unsur kebahasaanya dong kak
BalasHapusKirim di oktianaw80@gmail.com
Ulas unsur kebahasaanya dong kak
BalasHapusKirim di oktianaw80@gmail.com
Jdi maksudnya gmn? Saya kurang mengerti
BalasHapusKak tolong kirim penjelasan nya di email sy jg
BalasHapusTeks drama yang menarik, saya bacanya sedikit merinding hehe, terimaksih untuk sang penulis teks, semoga amal ibadahnya diterima disisi-Nya aamiin..
BalasHapusMas taofan izin mementaskan naskah ini, jika berkenan bisa memberi penjelasan mengenai naskah nya lewat email arkanirzyad@gmail.com Terimakasih
BalasHapusKaka bagi tau kapan di tulis naskah nya kak
BalasHapusKak saya boleh minta izin minta penjelasan dari drama ini, saya masih belum paham bagian-bagian dimana letak konflik dan penyelesaiannya
BalasHapusTerima kasih
indrianiputri71001@gmail.com
Assalamualaikum kak bolehkah saya minta unsur intrinsik dari naskah drama tersebut🙏 ini nama alamat email sy yunha.suddji@gmail.com
BalasHapusKk, boleh saya pakai naskahnya?untuk tugas sekolah, menganalisis Kabahasaannya. ffitri3177@gmail.com
BalasHapusIzin mementaskan naskah bapak untuk tugas sekolah pak, terimakasih sebelumnya 🙏
BalasHapuspermisi mas saya afif dari Teater banyu biru Politeknik Harapan Bersama Tegal, izin menggunakan naskah ini untuk pertunjukan pentas di kampus pada acara pentas panggung akhir tahun apakah diperbolehkan. Terimakasih🙏
BalasHapusalamat email. afifkhomarul012@gmail.com
BalasHapusAssalamualaikum kaa boleh minta biodata penulis nyaa
BalasHapus