Bagai terpasung di tengah hutan
Jerit dan tangis takkan diperhatikan
Walau sekuat apa pun sebuah teriakan
Hanya asa yang tertinggal dalam lubuk yang tenggelam
Menangis, sendi dan pilu yang tak berujung
Sampai raga menyatu dengan tanah, dan dedaunan
Sepi mengiringi sesal
Walau dosa ini sebenarnya masih bisa terobati
Namun, bekas luka ini takkan pernah bisa menghilang
Terus ada, tetap ada
Hingga di alam baka
Saat ku tatap warna merah dalam linangan
Mata ini semakin haru menampakkan kesedihan
Sesal dan rasa bersalah atas nikmat yang sesaat
Semakin buatku terkapar dan tenggelam dalam gelisah
Mungkin semua terlihat telah berakhir
Tapi raga mati telah terlanjur termakan bumi
Takkan ada yang dapat kembali,
Atau pun mengembalikannya
Ia telah menyatu dalam butir pasir kecil
Nyawa suci itu, hati yang lugu itu
Wajah polos nan lucu telah itu
Telah pergi
Ia hanya sesosok bintang kecil yang coba tersenyum dalam teriakan tangis lucunya
Namun ia harus tenggelam
Termakan sinar bulan yang malu tuk disanding olehnya
Darah daging kini tiada lagi
Separuh jiwaku, jiwa kita sendiri
Telah tiada lagi
Ia telah kita hantar tuk kembali
Kembali KepangkuanNya dengan senyuman kecewa
Dan diiringi sesal atas dosa kita ini
By Fan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar