Aku bukannya tak takut pada-Mu
tapi aku hanya malu.
Aku bukannya tak tau diri menjadi hamba- Mu
tapi aku sadar diri tak suci.
Aku tak ingin menjadi penjilat rahmat-Mu seperti orang-orang itu
Aku ingin belajar ikhlas mencintai-Mu
Aku tak mau menjadi pemuja surga,
atau pembenci neraka
aku ingin ridha karena-Mu.
Tuhan maafkanlah aku.
Izinkanlah saat ini aku menjadi pendosa yang nyata
tanpa bertopeng agama atau kasta yang mereka anggap luar biasa.
Tuhan restui aku.
Restui aku bermandikan peluh noda nista nan durjana.
karena aku masih buta akan Arsy dan Kursi-Mu
By Fan
LEPAS
Aku kan menangis dan tertawa di tengah derai hujan
Menari-nari menikmati rasa yang menyakiti
Seperti orang gila? Ya mungkin saja.
Tiada guna aku sadarkan akalku saat itu
Saat dimana beban di kepala tak ada yang sudi memangku.
Aku kan berteriak dan terdiam di tengah derai hujan
Berlari dan berjalan kemana pun tuk tinggalkan luka yang membelit badan
Tidak ada kerjaan? Ya memang,
ku tak tau apa yang harus ku lakukan.
Apalah guna aku menyendiri di kamar sendiri?
Toh tetap tiada yang kan peduli.
Aku ingin lepaskan semua
Terbang mendaki pelangi indah yang ku kira akan sudi mewarnai noda hati ini.
By Fan
Menari-nari menikmati rasa yang menyakiti
Seperti orang gila? Ya mungkin saja.
Tiada guna aku sadarkan akalku saat itu
Saat dimana beban di kepala tak ada yang sudi memangku.
Aku kan berteriak dan terdiam di tengah derai hujan
Berlari dan berjalan kemana pun tuk tinggalkan luka yang membelit badan
Tidak ada kerjaan? Ya memang,
ku tak tau apa yang harus ku lakukan.
Apalah guna aku menyendiri di kamar sendiri?
Toh tetap tiada yang kan peduli.
Aku ingin lepaskan semua
Terbang mendaki pelangi indah yang ku kira akan sudi mewarnai noda hati ini.
By Fan
IDUL FITRI?
Idul fitri?
Saling memaafkan? Iya kah?
Kembali fitri? Benarkah?
Aku melihat orang-orang senang berhamburan ke tengah jalan
setelah sebulan lamanya (merasa) terjerat oleh kelaparan.
Ya, mereka merdeka, bebas lepas.
Tak perlu lagi harus mencuri-curi kesempatan untuk makan
Tak perlu lagi takut berpegangan tangan (pacaran) di tempat umum dan di lihat orang
Tak perlu lagi menjaga amarah, menjaga lidah dari caci, maki, dengki dan sumpah serapah yang selama ini menjadi cemilan di kala galau.
Ah.. Idul fitri!
Kau hari yang suci.
Harusnya orang-orang pun menjadi suci kembali
setelah sebulan lamanya menjadi orang yang suci?
Aku malah melihat orang-orang kembali tersesat,
kembali belingsat tanpa pernah mengingat akan sekarat.
Kembali menjadi manusia yang pada asalnya adalah pendosa.
By Fan
Saling memaafkan? Iya kah?
Kembali fitri? Benarkah?
Aku melihat orang-orang senang berhamburan ke tengah jalan
setelah sebulan lamanya (merasa) terjerat oleh kelaparan.
Ya, mereka merdeka, bebas lepas.
Tak perlu lagi harus mencuri-curi kesempatan untuk makan
Tak perlu lagi takut berpegangan tangan (pacaran) di tempat umum dan di lihat orang
Tak perlu lagi menjaga amarah, menjaga lidah dari caci, maki, dengki dan sumpah serapah yang selama ini menjadi cemilan di kala galau.
Ah.. Idul fitri!
Kau hari yang suci.
Harusnya orang-orang pun menjadi suci kembali
setelah sebulan lamanya menjadi orang yang suci?
Aku malah melihat orang-orang kembali tersesat,
kembali belingsat tanpa pernah mengingat akan sekarat.
Kembali menjadi manusia yang pada asalnya adalah pendosa.
By Fan
TERTEKAN
Jika sudah saatnya kepompong ini menetas
Biarlah ia terbang kemana angin membawanya
Tak perlu kalian kurung dia dalam hiasan cantik bingkai kaca
Atau memajangnya di dinding ruang tamu kalian yang kaku tanpa warna.
Ia kan menangis sejadi-jadinya
Dalam hati. Dan kalian tak bisa mendengarnya
Kupu-kupu ini ingin pergi
Melihat dunia ini yang penuh warna
Penuh cinta, dan manisnya bunga
Jangan biarkan ia terkurung disini
Terjebak dalam dimensi primitif akal dan ego kalian
Dia bukan ulat lagi
Yang masih merayap hingga bisa kalian injak-injak
Dan kini, kalian telah merobek sayapnya
Ia masih mampu terbang
Namun tanpa harapan
By Fan
Biarlah ia terbang kemana angin membawanya
Tak perlu kalian kurung dia dalam hiasan cantik bingkai kaca
Atau memajangnya di dinding ruang tamu kalian yang kaku tanpa warna.
Ia kan menangis sejadi-jadinya
Dalam hati. Dan kalian tak bisa mendengarnya
Kupu-kupu ini ingin pergi
Melihat dunia ini yang penuh warna
Penuh cinta, dan manisnya bunga
Jangan biarkan ia terkurung disini
Terjebak dalam dimensi primitif akal dan ego kalian
Dia bukan ulat lagi
Yang masih merayap hingga bisa kalian injak-injak
Dan kini, kalian telah merobek sayapnya
Ia masih mampu terbang
Namun tanpa harapan
By Fan
KESUNYIANKU
aku menyukai kesunyian
malam. bersama bintang-bintang
dan juga binatang malam yang setia
menjadi teman sepiku.
namun tekadang aku jenuh, bosan.
hanya bisa melamun sendirian tanpa beban
nampaknya. walau sebenarnya aku butuh
cintaku datang memecah kesunyian.
By Fan
malam. bersama bintang-bintang
dan juga binatang malam yang setia
menjadi teman sepiku.
namun tekadang aku jenuh, bosan.
hanya bisa melamun sendirian tanpa beban
nampaknya. walau sebenarnya aku butuh
cintaku datang memecah kesunyian.
By Fan
DUA HATI, SATU CINTA, DALAM SENJA
Menatap butir-butir awan disana, aku terlena.
Dalam jingga sang senja yang mempesona terukir satu makna
cinta yang tulus dan apa adanya.
Seakan bercerita kisah kita,
bintang-bintang senja membuka matanya
Lalu membiaskan sinarnya dengan ikatan-ikatan
rantai yang saling menyatukan. Dua hati dan hati-
hati yang lain.
Senja berpamit mesra, menutup jingganya dengan membangunkan jutaan bintang-
bintang yang saling bersahutan dalam cahaya malam.
Aku dan kau masih terdiam.
Terlena dalam alunan nada-nada datar yang diciptakan gelombang laut yang tidak begitu tenang.
Tak ada ucapan. Tak perlu.
Sebab,
hati kita telah satu.
Dan itu sudah cukup bagiku.
By Fan
Dalam jingga sang senja yang mempesona terukir satu makna
cinta yang tulus dan apa adanya.
Seakan bercerita kisah kita,
bintang-bintang senja membuka matanya
Lalu membiaskan sinarnya dengan ikatan-ikatan
rantai yang saling menyatukan. Dua hati dan hati-
hati yang lain.
Senja berpamit mesra, menutup jingganya dengan membangunkan jutaan bintang-
bintang yang saling bersahutan dalam cahaya malam.
Aku dan kau masih terdiam.
Terlena dalam alunan nada-nada datar yang diciptakan gelombang laut yang tidak begitu tenang.
Tak ada ucapan. Tak perlu.
Sebab,
hati kita telah satu.
Dan itu sudah cukup bagiku.
By Fan
SAJAK CINTA SEDERHANA
Aku bukan seorang pujangga yang bisa membuat hatimu berbunga-bunga.
Bukan pula seorang penyair yang mampu membuaimu dalam lantunan nada dan rima yang indah.
Aku ini hanya pria biasa yang mencintaimu dengan segalanya.
Berharap kau kan mencintaiku seperti aku mencintaimu? Tidak!
Atau sekedar menghargai perasaan ini? Tidak juga!
Tak perlu, merepotkanmu saja nantinya.
Mencintaimu aku ikhlas.
Ikhlas tuk bahagia, atau terluka nantinya.
By Fan
Bukan pula seorang penyair yang mampu membuaimu dalam lantunan nada dan rima yang indah.
Aku ini hanya pria biasa yang mencintaimu dengan segalanya.
Berharap kau kan mencintaiku seperti aku mencintaimu? Tidak!
Atau sekedar menghargai perasaan ini? Tidak juga!
Tak perlu, merepotkanmu saja nantinya.
Mencintaimu aku ikhlas.
Ikhlas tuk bahagia, atau terluka nantinya.
By Fan
LAGI-LAGI CINTA
Rasa cinta mengukir romansa,
Dalam buai asmara kita terjangkit bahagia.
Dengan rasa berjuta-juta indahnya yang membuat hati berbunga-bunga tanpa sadar kita telah gila dibuat olehnya.
Rasa cinta pun akhirnya menuai luka,
Saat lagi-lagi elegi harus tercurah bersama curahan air mata yang membekas di atas noda tinta sebuah pena.
Lagi-lagi cinta membuat prahara
Lagi-lagi cinta tumbuhkan asmara
Lagi-lagi cinta timbulkan dilema
Lagi-lagi cinta
Lagi pula hanya cinta yang bisa membuat kita menjadi apa adanya.
Lagi pula hanya cinta yang mampu merubah kita menjadi orang yang berbeda.
By Fan
Dalam buai asmara kita terjangkit bahagia.
Dengan rasa berjuta-juta indahnya yang membuat hati berbunga-bunga tanpa sadar kita telah gila dibuat olehnya.
Rasa cinta pun akhirnya menuai luka,
Saat lagi-lagi elegi harus tercurah bersama curahan air mata yang membekas di atas noda tinta sebuah pena.
Lagi-lagi cinta membuat prahara
Lagi-lagi cinta tumbuhkan asmara
Lagi-lagi cinta timbulkan dilema
Lagi-lagi cinta
Lagi pula hanya cinta yang bisa membuat kita menjadi apa adanya.
Lagi pula hanya cinta yang mampu merubah kita menjadi orang yang berbeda.
By Fan
SYAIR RENGEKAN BAYI
Terjebak romansa sajak-sajak mesra
Aku terlena dalam buai cinta
Makin cinta aku padamu, hingga kata-
kata cinta tak cukup tuk ungkapkan segala rasa
Aku begitu manja
Aku denganmu begitu mesra
Dalam pelukmu aku bahagia
Walau peluh bercucuran dalam letih tak bertenaga
Makin lama kita bercinta
Makin aku tak bisa memendam rasa
rindu yang selalu datang mendera ketika
tiap detik harus terlewati tanpa asmara kita berdua
Kata rindu tak akan berguna
Rasa sayang tak terarah objeknya
Hanya jika kau ada disini semua bermakna
Dalam dekapmu aku bahagia
By Fan
Aku terlena dalam buai cinta
Makin cinta aku padamu, hingga kata-
kata cinta tak cukup tuk ungkapkan segala rasa
Aku begitu manja
Aku denganmu begitu mesra
Dalam pelukmu aku bahagia
Walau peluh bercucuran dalam letih tak bertenaga
Makin lama kita bercinta
Makin aku tak bisa memendam rasa
rindu yang selalu datang mendera ketika
tiap detik harus terlewati tanpa asmara kita berdua
Kata rindu tak akan berguna
Rasa sayang tak terarah objeknya
Hanya jika kau ada disini semua bermakna
Dalam dekapmu aku bahagia
By Fan
DARAH PERAWAN RAKYAT INDONESIA
Puing-puing kepercayaan bak darah perawan
yang jatuh berceceran.
Bersimpuh dengan peluh serta lendir kenikmatan
yang kini usai.
Tuntutan demi tuntutan pun berdatangan,
menuntut pertanggungjawaban atas perbuatannya barusan.
Sisa-sisa kepercayaan kita kian menghilang.
Layaknya rasa perih liang perawan yang
kini pun telah hilang.
Dari dalam tersimpan sebuah gumpalan yang
menghancurkan masa depan,
masa depan yang rusak oleh keserakahan dan
kemunafikan.
Mereka kuat layaknya bajingan, dan rakyatnya
seperti wanita murahan yang mampu dibayar dengan uang.
jangan segan dan menjadi mata duitan.
Jika memberontak itu salah, biarlah kita salah.
Karena yang terlihat nyatanya mereka lebih salah.
Jangan takut tuk melawan bajingan-
bajingan itu harus menerima ganjaran.
Sebab mereka telah menghancurkan kepercayaan orang-
orang yang telah menaruh amanat yang harusnya dipegang
dan di laksanakan.
By Fan
yang jatuh berceceran.
Bersimpuh dengan peluh serta lendir kenikmatan
yang kini usai.
Tuntutan demi tuntutan pun berdatangan,
menuntut pertanggungjawaban atas perbuatannya barusan.
Sisa-sisa kepercayaan kita kian menghilang.
Layaknya rasa perih liang perawan yang
kini pun telah hilang.
Dari dalam tersimpan sebuah gumpalan yang
menghancurkan masa depan,
masa depan yang rusak oleh keserakahan dan
kemunafikan.
Mereka kuat layaknya bajingan, dan rakyatnya
seperti wanita murahan yang mampu dibayar dengan uang.
jangan segan dan menjadi mata duitan.
Jika memberontak itu salah, biarlah kita salah.
Karena yang terlihat nyatanya mereka lebih salah.
Jangan takut tuk melawan bajingan-
bajingan itu harus menerima ganjaran.
Sebab mereka telah menghancurkan kepercayaan orang-
orang yang telah menaruh amanat yang harusnya dipegang
dan di laksanakan.
By Fan
CINTA INI REALITA
Aku sayang kamu.
Dan tentu, sudah biasa terdengar
olehmu kata-kata itu. Bagi orang
lain mungkin hanya janji-janji
palsu. Ku harap olehmu kata-
kata itu bukan sekedar kata-
kata biasa yang diucapkan setiap pria
dari mulutnya yang biasanya berbisa.
Aku tak mampu merangkai kata-
kata layaknya pujangga, yang indah
dan buatmu berbunga-bunga. Kata-
kataku ini sungguh biasa saja, tanpa
ada yang kurasa mampu menggubah rasa
yang tersimpan dalam dasar hatimu yang beku.
Aku sayang kamu.
Ku rasa itu sudah cukup mewakili seluruh perasaan
yang aku miliki dan kuberi untukmu. Sajak ini bukanlah
sastra yang indah layaknya karya
para pujangga yang biasanya mampu merayu para
wanita hingga tergila-gila padanya. Sajakku ini hanyalah kata-
kata biasa yang berisi curahan isi hatiku apa
adanya, yang nyata dan sesuai dengan realita.
Ya, puisi ini realistis saja adanya dan
kurangkai seadanya. Namun kuharap dan
kurasa, serta semoga pula dapat mewakilkan
segalanya untukmu yang ku cinta.
By Fan
Dan tentu, sudah biasa terdengar
olehmu kata-kata itu. Bagi orang
lain mungkin hanya janji-janji
palsu. Ku harap olehmu kata-
kata itu bukan sekedar kata-
kata biasa yang diucapkan setiap pria
dari mulutnya yang biasanya berbisa.
Aku tak mampu merangkai kata-
kata layaknya pujangga, yang indah
dan buatmu berbunga-bunga. Kata-
kataku ini sungguh biasa saja, tanpa
ada yang kurasa mampu menggubah rasa
yang tersimpan dalam dasar hatimu yang beku.
Aku sayang kamu.
Ku rasa itu sudah cukup mewakili seluruh perasaan
yang aku miliki dan kuberi untukmu. Sajak ini bukanlah
sastra yang indah layaknya karya
para pujangga yang biasanya mampu merayu para
wanita hingga tergila-gila padanya. Sajakku ini hanyalah kata-
kata biasa yang berisi curahan isi hatiku apa
adanya, yang nyata dan sesuai dengan realita.
Ya, puisi ini realistis saja adanya dan
kurangkai seadanya. Namun kuharap dan
kurasa, serta semoga pula dapat mewakilkan
segalanya untukmu yang ku cinta.
By Fan
UNFRIEND (Usai Kesalku)
Apa jadinya semua ini
kalau nyatanya semua tak berarti.
Ku lelah dengan semua ini
Aku tak pernah dihargai
Ku telah lakukan apa saja
untukmu, dan kalian semua
agar kalian senang, riang
dalam berteman
denganku yang tak bisa apa-apa ini
Tapi apa jadinya semua ini
Semuanya sia-sia kini
Kalian hanya peduli terhadap sesama
kalian saja. Dan aku sendiri
tidak pernah sekalipun kalian perduli-
kan akan apa yang terjadi, tentang apa yang ku rasakan kini.
Dan semua yang kalian lakukan kini
buat aku luka, rasakan pedih
yang amat dalam seingga tenggelam menjadi dendam
yang sulit mungkin kan hilang karena ku pastikan
kalian takkan ku anggap teman
lagi,
By Fan
MATA SANG CASSANOVA (Mata Keranjang)
gadis itu mengalihkan pandangan
di tengah dera hujan
badai yang menerjang
dingin dan gemuruh yang mencekam
tak ku hiraukan
ku ingin berada kini dalam dekapan
hangatnya rasa yang sudah biasa ku rasakan sebelumnya
namun berbeda dari yang biasanya
inginku berbagi peluh
dengannya, tumpahkan hawa
nafsu indah dan kan ku bawa ia dalam dosa
terindah yang tak akan ia lupa
ku meliriknya di bawah atap ini
tempat kami berdiam diri
menunggu hujan kan berhenti
ia harap. namun aku berdoa dalam hati
hujan ini kan terus menyelimuti
hingga ku dapat dekati
ia dan ku bisa berkenalan dengannya
tuk dapatkan ia, hatinya
bahkan tubuhnya.
ku yakin ia kan suka
senyum salam manis dan sapa
yang ku lempar sedikit padanya
dengan bumbu rayuan manis menggoda
tuk memancing hasratnya
agar bisa menemaniku walau sekali saja,
malam ini saja, tuk bercumbu mesra
senggama dengan aroma surga
gaya ala rama dan shinta
atau mungkin kama sutra
By Fan
INGAT KAMU
Aku sudah sejauh ini melangkah
bersamamu, dan aku merasa bahagia
Kita sudah sejauh ini melangkah
bersama-sama dan selalu bersama
di setiap saat kita bahagia
Aku sudah mencintaimu sejak lama
Tapi jenuh sekalipun tidak pernah ada
hadir dalam hatiku yang selalu setia
mencintaimu hingga saat ini
Kita telah saling mencintai sejak lama
Aku bahagia milikimu, dan kamu jua
ku harap begitu adanya, bahagia
miliki aku selamanya
Kau permaisuriku,
permata hatiku yang selalu
ku puja dalam setiap detak jantungku,
yang kan selalu tinggal selamanya
dalam aliran darahku, yang kan selalu
ku membaur bersama hembusan nafasku
Kaulah segalaku
Aku mencintaimu setulusnya
By Fan
bersamamu, dan aku merasa bahagia
Kita sudah sejauh ini melangkah
bersama-sama dan selalu bersama
di setiap saat kita bahagia
Aku sudah mencintaimu sejak lama
Tapi jenuh sekalipun tidak pernah ada
hadir dalam hatiku yang selalu setia
mencintaimu hingga saat ini
Kita telah saling mencintai sejak lama
Aku bahagia milikimu, dan kamu jua
ku harap begitu adanya, bahagia
miliki aku selamanya
Kau permaisuriku,
permata hatiku yang selalu
ku puja dalam setiap detak jantungku,
yang kan selalu tinggal selamanya
dalam aliran darahku, yang kan selalu
ku membaur bersama hembusan nafasku
Kaulah segalaku
Aku mencintaimu setulusnya
By Fan
KAPAL KITA
Kapal ini mulai retak
dinding-dindingnya dimakan karang
air mulai merembet masuk mencoba
naik dan terus naik hingga ke kabin
membanjiri ketenangan awak-awak yang
sedang beristirahat dengan tenang
Kapal ini mulai goyah
layarnya terhempas badai samudera
topan gemuruh gelombang menghentakkannya
bergoyang terkoyak hendak oleng
namun tak sampai, sebab
Awak-awak kapal tersadar dari mimpi
mimpi akan pulau yang tak kunjung ditemukan
Tersadar akan bahteranya yang kini
akan tenggelam
Kapal ini dalam bahaya
Kita harus siaga, wasapada
secepatnya tuk selamatkannya
Tarik layarnya, kencangkan
Tambal dinding retaknya, keluarkan airnya
Jangan biarkan topan menghantam kapal ini
Jangan biarkan karang menusuk badan kapal ini
Jangan biarkan air laut merasuk kedalam badan kapal ini
Ini kapal kita
Bahtera yang telah lama kita jaga
tuk mencapai tujuan kita
bersama dengan mimpi-mimpi
yang telah lama kita nanti
Kapal ini mulai retak
Kapal ini mulai goyah
Kapal ini dalam bahaya
kapal ini akan tenggelam
Tapi ini kapal kita
Jangan biarkan apa pun mengganggunya
Karena kapal ini kapal kita
Kita harus menjaganya
bersama hingga ujung nafas kita
By Fan
dinding-dindingnya dimakan karang
air mulai merembet masuk mencoba
naik dan terus naik hingga ke kabin
membanjiri ketenangan awak-awak yang
sedang beristirahat dengan tenang
Kapal ini mulai goyah
layarnya terhempas badai samudera
topan gemuruh gelombang menghentakkannya
bergoyang terkoyak hendak oleng
namun tak sampai, sebab
Awak-awak kapal tersadar dari mimpi
mimpi akan pulau yang tak kunjung ditemukan
Tersadar akan bahteranya yang kini
akan tenggelam
Kapal ini dalam bahaya
Kita harus siaga, wasapada
secepatnya tuk selamatkannya
Tarik layarnya, kencangkan
Tambal dinding retaknya, keluarkan airnya
Jangan biarkan topan menghantam kapal ini
Jangan biarkan karang menusuk badan kapal ini
Jangan biarkan air laut merasuk kedalam badan kapal ini
Ini kapal kita
Bahtera yang telah lama kita jaga
tuk mencapai tujuan kita
bersama dengan mimpi-mimpi
yang telah lama kita nanti
Kapal ini mulai retak
Kapal ini mulai goyah
Kapal ini dalam bahaya
kapal ini akan tenggelam
Tapi ini kapal kita
Jangan biarkan apa pun mengganggunya
Karena kapal ini kapal kita
Kita harus menjaganya
bersama hingga ujung nafas kita
By Fan
HUJAN MENGIRINGI TANGISKU
Hujan mengiringi tangisku.
Ku harap ia kan tetap setia sejauh air mata ini mengalir,
hingga nanti berhenti saat semua kembali seperti sedia kala,
atau mungkin berenti saatku mati.
Aku tak mengerti dengan hidup ini.
Semua orang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa tau ada yang tersakiti.
Kini aku telah jatuh ke dalam jurang yang begitu dalam.
Ku harap seseorang yang selama ini ku sayang kan meraih tanganku dan menarikku,
tapi sepertinya tangannya tak mampu meraih tanganku,
ia mungkin lelah atau terlalu lemah hingga biarkan aku terjatuh.
Dan kini aku sadari aku sendiri dalam ketiadaanku.
Aku lemah, rapuh dan hampir mati.
Terpuruk aku disini menunggu ajal dengan asa yang menggerogoti jasadku.
By Fan
Ku harap ia kan tetap setia sejauh air mata ini mengalir,
hingga nanti berhenti saat semua kembali seperti sedia kala,
atau mungkin berenti saatku mati.
Aku tak mengerti dengan hidup ini.
Semua orang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa tau ada yang tersakiti.
Kini aku telah jatuh ke dalam jurang yang begitu dalam.
Ku harap seseorang yang selama ini ku sayang kan meraih tanganku dan menarikku,
tapi sepertinya tangannya tak mampu meraih tanganku,
ia mungkin lelah atau terlalu lemah hingga biarkan aku terjatuh.
Dan kini aku sadari aku sendiri dalam ketiadaanku.
Aku lemah, rapuh dan hampir mati.
Terpuruk aku disini menunggu ajal dengan asa yang menggerogoti jasadku.
By Fan
TIDAK BERGUNA
Selalu saja
setiap laku ku tak berguna
Selalu saja
aku tak pernah berarti apa-apa
Dalam setiap mata
aku bukan siapa-siapa
Setiap kesempatan
datang. Untuk diandalkan
aku bukanlah orang yang menjadi pilihan
Lagipula,
aku ini siapa?
Aku bukan siapa-siapa
Siapa yang peguli denganku?
Keberadaanku yang menyedihkan,
tak bisa diandalkan, dan
hanya menjadi beban
Selalu saja
aku merasa bosan'
Selalu saja
kesal itu selalu datang
Saat melihat seseorang
menjadi pilihan, dan
diutamakan
Dan lagipula,
apa bisanya aku ini?
Aku ini masih bocah ingusan bagi kalian
Siapa bisa mengerti?
Siapa pula mau mengerti?
Diriku ini mati terinjak rendah diri
Diinjak-injak, terbuang
hingga ku mati
By Fan
setiap laku ku tak berguna
Selalu saja
aku tak pernah berarti apa-apa
Dalam setiap mata
aku bukan siapa-siapa
Setiap kesempatan
datang. Untuk diandalkan
aku bukanlah orang yang menjadi pilihan
Lagipula,
aku ini siapa?
Aku bukan siapa-siapa
Siapa yang peguli denganku?
Keberadaanku yang menyedihkan,
tak bisa diandalkan, dan
hanya menjadi beban
Selalu saja
aku merasa bosan'
Selalu saja
kesal itu selalu datang
Saat melihat seseorang
menjadi pilihan, dan
diutamakan
Dan lagipula,
apa bisanya aku ini?
Aku ini masih bocah ingusan bagi kalian
Siapa bisa mengerti?
Siapa pula mau mengerti?
Diriku ini mati terinjak rendah diri
Diinjak-injak, terbuang
hingga ku mati
By Fan
KATA-KATA BODOH DARI MANUSIA BODOH
Mendongak cakrawala
Mencoba melihat dunia
Walau sebenarnya aku ini masih buta
Dan lantaran aku ini memang bodoh,
tak berguna untuk hidup di dunia
Sia-sia setiap usia yang ku lewati, kurasa
makhluk yang laknat dan keparat seperti aku ini
tak pantas untuk hidup lebih lama lagi
Tuhan telah melupakanku, karena aku
pun telah lama meninggalkanNya
Sehingga, setiap laku dan perbuatanku selalu salah,
tanpa arah, masih mentah, dan cuiiiiih....
menjijikan, bedebah...!!!
Aku ini anak durhaka
karena aku sudah lupa orangtua
Dan pun jua pula, aku tetap membenci mereka
yang kurasa karena, aku tak pernah berharga bagi mereka
kalau aku mengingat-ingat
masih saja ada yang peduli rupanya
dengan jiwa kotor ini yang seperti benda setengah mati
Dan aku syukuri, walau sebenarnya tak berarti
apa-apa untuk membangun kembali hati yang telah mati
Kata-kata ini sangat bodoh, kurasa
lama-lama makin tak jelas saja
omongan dari orang yang sedang putus asa
Jadi sebaiknya ku akhiri saja
sajak-sajak sederhana ini dari orang yang selalu merana
By Fan
Mencoba melihat dunia
Walau sebenarnya aku ini masih buta
Dan lantaran aku ini memang bodoh,
tak berguna untuk hidup di dunia
Sia-sia setiap usia yang ku lewati, kurasa
makhluk yang laknat dan keparat seperti aku ini
tak pantas untuk hidup lebih lama lagi
Tuhan telah melupakanku, karena aku
pun telah lama meninggalkanNya
Sehingga, setiap laku dan perbuatanku selalu salah,
tanpa arah, masih mentah, dan cuiiiiih....
menjijikan, bedebah...!!!
Aku ini anak durhaka
karena aku sudah lupa orangtua
Dan pun jua pula, aku tetap membenci mereka
yang kurasa karena, aku tak pernah berharga bagi mereka
kalau aku mengingat-ingat
masih saja ada yang peduli rupanya
dengan jiwa kotor ini yang seperti benda setengah mati
Dan aku syukuri, walau sebenarnya tak berarti
apa-apa untuk membangun kembali hati yang telah mati
Kata-kata ini sangat bodoh, kurasa
lama-lama makin tak jelas saja
omongan dari orang yang sedang putus asa
Jadi sebaiknya ku akhiri saja
sajak-sajak sederhana ini dari orang yang selalu merana
By Fan
TAHUN BARU, KUTUKANKU
Mengharap tawa canda kan pecah
Itulah yang ku harapkan kan hadir malam ini
Tapi yang ada ku sendiri lagi
Ku terpuruk lagi
Persis setahun yang lalu walau lewat separuh
di awal tahun seperti ini
Orangtuaku kembali menyiksa hati
dengan ego dan arogannya yang buatku muak setengah mati
Ku masih bertanya dalam hati,
Apa salah kami?
Salahkah aku membawa calon menantumu ke rumah ini?
Apa salahnya? Apa salahku?
Bedebah sungguh sikap kalian ini
Acuhkan kami, sombongkan diri
Malah mengusir kami tuk pergi
Aku baru sadar, kini aku
sadari bahwa aku
mempunyai orangtua yang kekanak-kanakan
Tak bisa mengusir dendam
Masih saja dibodoh-bodohi kebencian
Dan mereka tak mengerti akan hati kami
yang telah bersatu dan terikat mati
oleh ikatan cinta yang suci
Di awal tahun seperti ini
Ku merasa sendiri
Tak punya orangtua lagi, kurasa
Karena mereka tak mengerti aku
anaknya, yang selalu terbebani
oleh keserakahan dan kesombongan mereka
yang selalu buatku merasa
ini kutukan yang nyata
By Fan
Itulah yang ku harapkan kan hadir malam ini
Tapi yang ada ku sendiri lagi
Ku terpuruk lagi
Persis setahun yang lalu walau lewat separuh
di awal tahun seperti ini
Orangtuaku kembali menyiksa hati
dengan ego dan arogannya yang buatku muak setengah mati
Ku masih bertanya dalam hati,
Apa salah kami?
Salahkah aku membawa calon menantumu ke rumah ini?
Apa salahnya? Apa salahku?
Bedebah sungguh sikap kalian ini
Acuhkan kami, sombongkan diri
Malah mengusir kami tuk pergi
Aku baru sadar, kini aku
sadari bahwa aku
mempunyai orangtua yang kekanak-kanakan
Tak bisa mengusir dendam
Masih saja dibodoh-bodohi kebencian
Dan mereka tak mengerti akan hati kami
yang telah bersatu dan terikat mati
oleh ikatan cinta yang suci
Di awal tahun seperti ini
Ku merasa sendiri
Tak punya orangtua lagi, kurasa
Karena mereka tak mengerti aku
anaknya, yang selalu terbebani
oleh keserakahan dan kesombongan mereka
yang selalu buatku merasa
ini kutukan yang nyata
By Fan
Langganan:
Postingan (Atom)