Gelap malam
Mega berlinang
Tangis kesendirian
Kunang-kunang terbang menghilang
Tanpa cahaya terang sang bintang
Dan segala yang menghias angkasa malam
Hanya ada mega dalam temaram
Yang temani hati berdinding kelam
Ditengah kesendirian dan kesepian
malam...
ini....
By Fan
ORANGTUAKU SAYANG, ORANGTUAKU SIALAN
Jadi bagaimana sekarang?
Langit malam tanpa bintang
Sungguh dingin berselimut kelam
Mega, mendung tanpa hujan
Oh sialan....
Aku disini bosan
Harus disana pun, bosan
Dengan tingkah laku orang-orang
Yang hatinya telah seperti temaram
Haaah...memuakkan
Jadi bagaimana sekarang?
Harus apa aku sekarang?
Selalu disalahkan, sedangkan mereka enggan
Mengerti perasaan seorang insan
Yang....aaaaah tak bisa ku jelaskan
Aku disini inginkan kebahagiaan
Bukannya tekanan
Dasar sialan...!!!
Jadi bagaimana sekarang?
Orangtuaku sayang
Sepertinya aku makin membenci kalian
Dan ku tak tau entah sampai kapan
Dan, ya... terserah kalian lah sekarang
By Fan
Langit malam tanpa bintang
Sungguh dingin berselimut kelam
Mega, mendung tanpa hujan
Oh sialan....
Aku disini bosan
Harus disana pun, bosan
Dengan tingkah laku orang-orang
Yang hatinya telah seperti temaram
Haaah...memuakkan
Jadi bagaimana sekarang?
Harus apa aku sekarang?
Selalu disalahkan, sedangkan mereka enggan
Mengerti perasaan seorang insan
Yang....aaaaah tak bisa ku jelaskan
Aku disini inginkan kebahagiaan
Bukannya tekanan
Dasar sialan...!!!
Jadi bagaimana sekarang?
Orangtuaku sayang
Sepertinya aku makin membenci kalian
Dan ku tak tau entah sampai kapan
Dan, ya... terserah kalian lah sekarang
By Fan
AKU 'TAK' INGIN PULANG
Sudah sejak lama
Aku bosan dan menunggu lama
Hidup dalam sebuah keluarga
Yang kurasa tak pernah bahagia
Sudah sejak lama sekali
Aku ingin pergi
Hidup sendiri
Tuk mencari jati diri
Sudah sejak lama
Aku ingin tinggal disini saja
Jauh dari keluarga
Mencoba tuk mengenal dunia
Sudah sejak lama sekali
Aku mengharap seorang bidadari
Yang kan mengerti perasaan hati ini
Bahwa aku inginkan kebahagiaan sejati
Sudah sejak lama
Lama sekali
Aku berada disini
Dan aku tak mau kembali lagi
Aku tak ingin pulang ke rumah itu lagi
By Fan
Aku bosan dan menunggu lama
Hidup dalam sebuah keluarga
Yang kurasa tak pernah bahagia
Sudah sejak lama sekali
Aku ingin pergi
Hidup sendiri
Tuk mencari jati diri
Sudah sejak lama
Aku ingin tinggal disini saja
Jauh dari keluarga
Mencoba tuk mengenal dunia
Sudah sejak lama sekali
Aku mengharap seorang bidadari
Yang kan mengerti perasaan hati ini
Bahwa aku inginkan kebahagiaan sejati
Sudah sejak lama
Lama sekali
Aku berada disini
Dan aku tak mau kembali lagi
Aku tak ingin pulang ke rumah itu lagi
By Fan
BERKAH BANGUN PAGI
Pagi tadi ku bangun jam 5. Memang tidak seperti biasanya, karena biasanya selalu kesiangan saja. Dan kulihat disampingku banyak mata masih terpejam, terbuai dalam mimpi. Sedang aku sendiri terjaga disini sambil melamun dengan mata kosong yang dihiasi sisa-sisa kotoran mata dan air liur yang telah mengering di celah samping bibirku.
Ku ingat semalam ku muram. Ku ingat akan kerinduaku yang sangatlah membelenggu. Memaksaku tuk ungkapkan semua itu padanya tetapi tak digubris samasekali. Aku tau dia pun sama, rindu aku saat bersamaku. Tapi malam itu, malam-malam dan hari-hari sebelumnya frekwensi bersama kita tidak seperti biasanya. Kita agak jarang bertemu, jarang bercanda dan memadu asmara.
Hal itu sangatlah menggangguku, pikiranku dan hatiku yang dihantui rasa rindu. Tapi salah mungkin aku berkata. Salah mungkin aku berlaku sesuatu padanya sehingga dia dingin dan berubah sikap malam itu.
Orang bilang bangun pagi akan mendatangkan rezeki. Hal itu sudah biasa ku dengar, tapi tadi pagi aku benar-benar merasakannya. Memang bukan sebuah rizki, tapi berkah yang kuakui. Kuakui kuasa Illahi yang begitu adil pada kami, hambanya.
Pagi ini, semua yang terjadi semalam seakan tidak pernah terjadi. Yang terjadi, sikap kami seperti biasanya, seakan tiada masalah, seakan semalam kita lewati dengan indah. Oh Tuhan...aku sayang dia. Jagalah hubungan ini sampai kami mati.
By Fan
Ku ingat semalam ku muram. Ku ingat akan kerinduaku yang sangatlah membelenggu. Memaksaku tuk ungkapkan semua itu padanya tetapi tak digubris samasekali. Aku tau dia pun sama, rindu aku saat bersamaku. Tapi malam itu, malam-malam dan hari-hari sebelumnya frekwensi bersama kita tidak seperti biasanya. Kita agak jarang bertemu, jarang bercanda dan memadu asmara.
Hal itu sangatlah menggangguku, pikiranku dan hatiku yang dihantui rasa rindu. Tapi salah mungkin aku berkata. Salah mungkin aku berlaku sesuatu padanya sehingga dia dingin dan berubah sikap malam itu.
Orang bilang bangun pagi akan mendatangkan rezeki. Hal itu sudah biasa ku dengar, tapi tadi pagi aku benar-benar merasakannya. Memang bukan sebuah rizki, tapi berkah yang kuakui. Kuakui kuasa Illahi yang begitu adil pada kami, hambanya.
Pagi ini, semua yang terjadi semalam seakan tidak pernah terjadi. Yang terjadi, sikap kami seperti biasanya, seakan tiada masalah, seakan semalam kita lewati dengan indah. Oh Tuhan...aku sayang dia. Jagalah hubungan ini sampai kami mati.
By Fan
SEPI SENDIRI DISINI TANPAMU
Malam ini penuh bintang
Tapi tetap saja hatiku tak bisa tenang
Memikirkan kamu yang ada disana
Yang beberapa hari ini tak bisa temani aku lagi
Temani aku dalam waktu yang cukup lama
dari biasanya
Aku mengerti
Aku tau keadaan ini
Keadaanmu, keadaanku, keadaan kita
Yang aku pun tak bisa tuk memaksakannya
Malam ini terbias sinar bulan sabit
Tapi tetap saja hatiku masih terasa gelap tanpamu disisi
Aku ingin kamu yang menemani
Habiskan waktu yang lama
Cukup lama tuk kita nikmati bersama
Aku rindu semua saat-saat kita yang dulu
Setiap waktu, setiap saat
Setiap hari selalu bersamaku
Tapi hari ini, kemarin dan sebelumnya
Kita, waktu kita bersama telah terpotong cukup lama
Aku harap esok kita bisa tersenyum
Melewati hari, sepanjang hari
Bersama, dan selalu bersama
Setiap hari, setiap saat
Selamanya
By Fan
Tapi tetap saja hatiku tak bisa tenang
Memikirkan kamu yang ada disana
Yang beberapa hari ini tak bisa temani aku lagi
Temani aku dalam waktu yang cukup lama
dari biasanya
Aku mengerti
Aku tau keadaan ini
Keadaanmu, keadaanku, keadaan kita
Yang aku pun tak bisa tuk memaksakannya
Malam ini terbias sinar bulan sabit
Tapi tetap saja hatiku masih terasa gelap tanpamu disisi
Aku ingin kamu yang menemani
Habiskan waktu yang lama
Cukup lama tuk kita nikmati bersama
Aku rindu semua saat-saat kita yang dulu
Setiap waktu, setiap saat
Setiap hari selalu bersamaku
Tapi hari ini, kemarin dan sebelumnya
Kita, waktu kita bersama telah terpotong cukup lama
Aku harap esok kita bisa tersenyum
Melewati hari, sepanjang hari
Bersama, dan selalu bersama
Setiap hari, setiap saat
Selamanya
By Fan
RINDU SAAT BERDUA
Kami rindu saat-saat dahulu
Kembalikan semua itu
Kami ingin selalu bersama seperti dahulu
Berikan kami kesempatan lagi
Jangan halangi kami
Aku ingin kalian diam saja
Jangan banyak bicara
Kami sudah dewasa
Sudah saatnya dan sudah sepantasnya kami berbicara
tentang cinta
Cinta kami bukan cinta monyet
Cinta kami ini malah lebih dari segala cinta
yang manusia lain punya
Aku ingin bersama-sama cintaku selalu
Seumur hidupku
By Fan
Kembalikan semua itu
Kami ingin selalu bersama seperti dahulu
Berikan kami kesempatan lagi
Jangan halangi kami
Aku ingin kalian diam saja
Jangan banyak bicara
Kami sudah dewasa
Sudah saatnya dan sudah sepantasnya kami berbicara
tentang cinta
Cinta kami bukan cinta monyet
Cinta kami ini malah lebih dari segala cinta
yang manusia lain punya
Aku ingin bersama-sama cintaku selalu
Seumur hidupku
By Fan
DIMANA SANG HUJAN?
Di sudut ini, di samping sekretariat ku
Sekretariat BEM, aku
duduk sendiri bermandikan sinar mentari
Ku coba melawan, menatapnya
dengan penuh murka atas keegoisannya
Namun...
Mega telah pergi
Temaram tak ada lagi
Temani resahku yang merindu
Rindu akan siraman hujan
Rindu akan terjangan halilintar
yang menggelegar
Yang ungkapkan semua rasaku
Amarahku, tangisku
Deritaku...
Cerah aku benci
Ia tidak bisa mengerti
aku, disini yang sedang sendiri
Menanti siraman dalam hati
Aku rindu hujan
Aku rindukan kau
Dimana kau kini?
Tak sudikah engkau temani aku menangis disini?
Aku rindu halilintar
Aku rindukan kilatmu yang menyambar
Dimana kau kini?
Tak sudikah kau berteriak bersamaku luapkan emosi ini?
Hingga semua reda, tenang
Dalam biasan pelangi
By Fan
Sekretariat BEM, aku
duduk sendiri bermandikan sinar mentari
Ku coba melawan, menatapnya
dengan penuh murka atas keegoisannya
Namun...
Mega telah pergi
Temaram tak ada lagi
Temani resahku yang merindu
Rindu akan siraman hujan
Rindu akan terjangan halilintar
yang menggelegar
Yang ungkapkan semua rasaku
Amarahku, tangisku
Deritaku...
Cerah aku benci
Ia tidak bisa mengerti
aku, disini yang sedang sendiri
Menanti siraman dalam hati
Aku rindu hujan
Aku rindukan kau
Dimana kau kini?
Tak sudikah engkau temani aku menangis disini?
Aku rindu halilintar
Aku rindukan kilatmu yang menyambar
Dimana kau kini?
Tak sudikah kau berteriak bersamaku luapkan emosi ini?
Hingga semua reda, tenang
Dalam biasan pelangi
By Fan
PAGI
Pagi datang menyonsong hari ini
Beriringan bersama biasan sinar mentari
Ku lihat tiap sisi gedung ini
Masih saja tampak sepi
Ini terlalu pagi
Mungkin penghuni-penghuni kampus ini masih terbuai dalam mimpi
Ku hisap sebatang rokok
Ditemani kopi yang hangat temani pagi
Oh...sungguh indah hidup ini
Jikalau memang kita mau menikmati
Tanpa ada resah di hati
Mensyukuri nikmat illahi
Jadi...jalani saja hidup ini
Dengan ikhlas dan sepenuh hati
Bahagia itu takkan jauh dan tak akan pergi
By Fan
Langganan:
Postingan (Atom)